3 cara menumbuhkan minat baca pada anak
Seingat saya, sejak kecil saya suka membaca. Kalau jatahnya majalah bobo datang, sudah nungguin di depan rumah. Saya dulu punya tetangga yang cukup berada, hampir setiap sore saya main ke rumahnya, tujuannya cuma satu, mau baca buku di sana. Kebetulan keluarga tersebut keluarga besar. Jadi segala jenis bacaan mereka punya. Berasa seneng banget di sana liat banyak buku dan majalah bagus-bagus.
Setelah menjadi ibu, saya mulai mempraktekan tips parenting agar anak memiliki minat baca, saya seperti punya ambisi agar anak-anak suka membaca seperti saya. Bahkan ketika andhin baru berusia 3 tahun, saya sudah membeli buku bantal untuknya. Ketika menginjak usia 2 tahun entah sudah berapa banyak buku cerita yang saya belikan. Dulu nimbun buku buat diri sendiri, setelah punya anak beralih nimbun buku buat anak haha. Ini mah alasan aja buat penimbun buku macam saya wkwk.
Usaha saya untuk membuat anak suka membaca cukup berhasil menurut saya. Di usia 5 tahun, Andhin sudah mulai rajin membaca buku untuk umurnya seperti mombi dan bobo junior. Andhin belum bisa baca tapi dia tekun sekali kalau disuruh mengerjakan permainan di dalam majalah. Setiap kali bertanya, kemudian minta diceritakan tentang bacaan yang di majalah. Senang rasanya melihat Andhin sudah memiliki minat baca.
Ada beberapa tips yang bisa saya berikan sehubungan dengan menumbuhkan minat baca pada anak, antara lain:
1. Memilih bacaan sesuai usia
Seperti saya katakan di atas, untuk usia di bawah 1 tahun, buku bantal adalah jenis buku yang cocok. Kenapa? Karena buku bantal ini empuk, dan tidak berbahaya bagi batita. Mau digigit, diremet dan perlakuan kasar lain, si buku bantal bakalan cuek aja haha. Dan bagusnya buku bantal bisa dibersihkan dengan cara dicuci.
Untuk anak usia batita, mereka belum mampu merawat barang dengan baik
Jadi, alangkah baiknya jika buku bacaan yang kita berikan berupa buku tebal yang tidak mudah sobek. Selain dari bahan, kita juga harus melihat bentuk tulisan dan gambarnya. Jangan memilih buku bacaan dengan banyak tulisan yang rapat. Belikan buku berupa pesan singkat yang mengena dan gambar yang menarik.
2. Belikan buku sendiri
Maksud saya jika ingin membeli buku lebih baik anda membeli sendiri jadi tahu buku tersebut berisi hal-hal seperti apa. Saya pernah titip buku pada teman BBW. Saya pilih buku anak yang sudah kondang sejagad raya. Dan ternyata setelah saya baca, buku tersebut tidak cocok untuk anak saya. Mulai dari segi cerita dan penokohan. Duh, berasa rugi banget.
3. Rutinitas membaca cerita
Bentuk kebiasaan rutin membaca setiap hari. Untuk Andhin dulu saya buat sebelum tidur malam. Kami akan membaca buku bersama sambil bercerita banyak hal. Percayalah anak itu jika dirutinkan, mereka akan mengikuti kok.
Membaca buku cerita bukan sekedar keinginan agar anak suka membaca. Banyak sekali manfaatnya, antara lain menyisipkan pesan moral pada karakter dalam cerita. Misalnya nih, Andhin lagi gak mau kukunya dipotong. Nah, pas baca buku tentang Monyet Pemalas, saya sisipkan cerita tentang kuku. Bagaimana akibatnya kalau gak mau potong kuku dan lain sebagainya. Dan tahu gak, efeknya bagus lo buat anak. Pesan moral masuk cepat sekali dengan aktivitas membaca bersama. Jadi, jangan tunda lagi untuk mengenalkan buku pada anak-anak ya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan komentar ^_^