22 Dec 2014

Kami (Selalu) Menunggumu, Nak



Bagi sebagian orang, menikah dan kemudian memiliki anak adalah hal yang biasa. Bukankah salah satu tujuan berumah tangga adalah memiliki keturunan? Tetapi hal tersebut tidak berlaku pada saya dan suami. Kami diminta bersabar selama beberapa tahun, Ya, beberapa tahun yang bagi kami berdua seperti tak berujung, kami tidak tahu kapan akan berakhir penantian itu.

Setelah menikah selama 6 bulan, saya berinisiatif memeriksakan diri ke dokter kandungan, karena saya takut ada apa-apa dengan kandungan saya. Alhamdulillah, dokter menyatakan kandungan saya baik-baik saja dan ketika saya menanyakan tentang program untuk kehamilan, dokter menolak dengan halus. Hal itu dikarenakan usia pernikahan yang belum ada satu tahun. 

Lewat setahun usia pernikahan kami, kami berdua dengan kesadaran diri sendiri mengikuti program untuk kehamilan. Saat itu kami hanya berpikir, semakin cepat kami mengikuti program, semakin cepat pula penantian kami berakhir. Tidak hanya berusaha secara medis, kami pun menggunakan cara alternatif seperti jamu dan pijet. Ternyata tidak semudah itu menggapai angan, Allah Swt masih meminta kami lebih bersabar. Satu dua tahun berlalu hingga kami merasa lelah dan memutuskan berhanti sejenak.
Mungkin orang lain akan berkata, ah baru juga 3 tahun menikah. Tapi percayalah bagi yang menjalaninya tiga tahun itu terasa sangat lama. Dan pertanyaan, sampai kapan kami harus menunggu terus bergelayut dalam benak. Setelah berhenti beberapa bulan, kami memutuskan mengikuti program kehamilan lagi di dokter yang berbeda. Saat itu sebenarnya saya masih enggan, akan tetapi suami berkata, “Kita tahu kita butuh bantuan, jika kita berhenti berusaha lalu apa yang kita dapatkan. Paling tidak kita tetap berusaha dan berdoa, semoga Allah Swt melihat usaha kita ini dan mengabulkan doa kita.”
 
Kami berdua, terutama saya mulai lagi menjalani berbagai tes. Harapan akan datanganya buah hati tentu masih ada, tetapi kami tidak lagi ngoyo, kami hanya berpikir menjalani semua ini dan sisanya kami serahkan kepada Allah Swt. 

Bulan ramadhan tahun ini pekerjaan kantor mengharuskan saya wira-wiri ke berbagai kota. Saya merasakan perubahan pada tubuh saya. Saya cepat merasa lelah, nafsu makan berkurang dan kepala sering pusing. Beberapa kali ketika tengah hari, saya bahkan hampir (maaf) muntah. Tentu saja saya tahan-tahan, sayang kan puasanya. Saya pikir karena saya kurang berolahraga, karena itu setiap pagi saya menyempatkan diri untuk berolahraga. Tapi tetap aja badan berasa lemes, tapi anehnya baju-baju saya seperti mengecil, saya merasa sesak. Lah? Puasa kok malah tambah gendut, pikir saya ketika itu. 

Seminggu sebelum lebaran, saya baru sadar sepertinya siklus bulanan saya telat seminggu, hanya saja saya tidak mau terlalu berharap. Toh, beberapa kali kejadian seperti ini nyatanya masih negartif. Suami sudah menyuruh mengetes, tapi saya masih kekeuh gak mau. Baru menjelang mudik, saya mau tes pakai testpack. Iya, takutnya beneran hamil sedangkan perjalanan mudik sekitar 7 jam. Bahaya banget kan. 

Alhamdulillah, hasilnya positif, saya sampai gemetaran memegang alat itu. Saya langsung mengabari suami dan bergegas ke dokter, yang untungnya masih buka praktek saat itu. Di layar USG, dokter sudah bisa melihat sebentuk kehidupan. Duh, saya hampir nangis ketika itu. 

Penantian selama 4,5 tahun ini telah membuahkan hasil. Selama kehamilan saya tidak merasakan ngidam, pusing dan mual memang ada tetapi masih makanan yang bisa masuk. Saat ini kehamilan sudah jalan 7 bulan dan kami (saya dan suami) terus berdoa semoga janin ini sehat lahir batin dan merupakan rejeki kami serta kami diijinkan merawat dan membesarkannya hingga dewasa. Aamiin.
 
 Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Hamil dan Melahirkan ala Bunda Salfa


Panjang tulisan 537 kata (udah gak bisa dipangkas nih hehe)

32 comments:

  1. Duh terharu. Alhamdulillah mbak semoga sehat walafiat si dede bayi dalam kandungannya. Iya memang lama 3 tahun dan 4,5 tahun itu. kami saja menanti selama satu tahun setengah sangat berharap-harap cemas.

    ReplyDelete
  2. senengnya, semoga aku bisa juga demikian ya mbak :)

    ReplyDelete
  3. senengnya, semoga aku bisa juga demikian ya mbak :)

    ReplyDelete
  4. Ya ampuuun mb Estiiiii, aku baru tau kalau dirimu hamilll....
    Aaaaaakkkk....selamaaaatttt.... Seneng banget mendengarnyaaa.... Huhu...serasa ikut menantikan saat itu mb.. Selamat yaa, jaga diri baik2. Semoga sehat selalu ibu dan baby... Ah, bahagia banget aku....

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah... semoga dilancarkan dan dimudahkan proses persalinannya nanti ya mak... sehat terus mak dan baby nya :)

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah, selamat ya mbak, senang banget dengarnya
    pantesan lama nggak muncul ..., ikut berdoa semoga lancar semuanya
    jaga kesehatan ya

    ReplyDelete
  7. alhamdulillah. Semoga lancar saat persalinannya nanti. Sehat selalu untuk ibu dan dede bayinya :)

    ReplyDelete
  8. melahirkan adalah sebuah tugas mulia bagi seorang ibu

    ReplyDelete
  9. Allhamdulillah ikut senang mbak waktu mendengar mbak esti hamil. sehat selalu ya

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah, akhirnya penantian itu datang juga.

    ReplyDelete
  11. selamat mb atas kehamilannya, semoga baby.nya nanti bisa jadi anak yang berbakti bagi agama, nus dan bangsa, amin.

    ReplyDelete
  12. selamat mb. Allah telahmenguji kesabaran mb, dan ternyata mb sabar.

    ReplyDelete
  13. selamat deh mb. q terharu mbacanya.

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah, akhirnya penantian itu datang juga mb.

    ReplyDelete
  15. ALhamdulillah ya mak... penantian panjang yang berbuah :)

    ReplyDelete
  16. selamat ya mbak, semoga mbak dan janin mbak sehat.. :)

    ReplyDelete
  17. buah dari kesabaran itu manis.. semoga nanti menjadi anak yang soleh/solekhah ya mbak..

    ReplyDelete
  18. wah.. selamat mba.. ini berkat usaha dan Doa mbak..

    ReplyDelete
  19. wah saya ikut bahagia.. selamat ya mbak..

    ReplyDelete
  20. kami menyediakan baju hamil dan perlengkapan untuk menyambut buah hati sist.. silahkan mampir.. :)

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah. Terharu sekali bacanya...
    Ini semua adalah anugerah, kebahagiaan yang luar biasa yang tak bisa diukur dengan apapun.

    Selamat yaaa..

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillaah..., selamat ya, Mbak, semoga kehamilannya sehat selalu, mendapatkan banyak kemudahan, dan nanti dapat melahirkan dengan baik.

    ReplyDelete
  23. Penantian yang bikin suasana hati jadi nano-nano ya, mba. Moga sehat debay dan emaknya. Sabar nunggu penampakannya bulan Maret. :*

    ReplyDelete
  24. Mba Esti, saya sampai nangis bacanya, Alhamdulillah ya, kapan lahiran?

    ReplyDelete
  25. Selamat ya mbak, hwaaaa sy sampe terharu lo. Sy salut sama mbak esti yang pantang menyerah. Semoga mbak esti dan dedek bayi sehat selalu ya mbak... :)

    ReplyDelete
  26. Mba Esti, saya sampai nangis bacanya, Alhamdulillah ya, kapan lahiran?

    ReplyDelete
  27. Penantian yang berbuah manis mbak... salut untuk kesabaran dalam penantiannya.. selamat ya mbak :)

    ReplyDelete
  28. wah selamat ya, anak merupakan rezeki yang amat indah

    ReplyDelete
  29. Wah selamat ya, anak merupakan anugrah terindah setelah menikah

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan komentar ^_^