Jakarta Sekelompok
warga di lokasi kebakaran Pondok Bambu, Jakarta Timur, tiba-tiba
mengamuk saat berlansung acara talkshow TvOne yang membahas isu mengenai
kebakaran yang terjadi di Jakarta, apakah itu disengaja atau tidak. Menurut
pihak kepolisian berdasarkan informasi yang diterima, kelompok massa
itu menilai tema yang diusung dalam talkshow tersebut provokatif
sementara kondisi warga tengah dirundung musibah (detik.com)
Itulah sekelumit berita yang di tampilkan di media online (detik.com). Banyak asumsi dan isu yang mengiringi dalam berita tersebut, terutama kaitannya dengan persiapan pilkada DKI putaran yang ke 2. Berita bencana yang di arahkan dan dikait-kaitkan dengan politik itulah yang mungkin membuat warga menjadi berang. tidak sedikit berita mengenai pemberitaan bencana yang terekploitasi menjadi berita yang bersifat politik.
Di
bagian mana di negara ini yang suatu permasalahan fokus di hal tersebut
saja, bukan dikait-kaitkan dengan politisasi. Hal ini juga terkait
dengan peran media dalam memberitakan suatu peristiwa. Sedangkan media
sendiri akan memberitakan sesuatu pasti sesuai dengan idealisme dari
media yang bersangkutan. Idealisme ini lah yang kebanyakan orang tidak
banyak memperhatikan. Masyarakat tidak bisa memaksa bahwa media itu
harus begini, harus begitu. walaupun aturan (dalam hal ini UU sudah
mengaturnya) tidak bisa kita hindari berita-berita yang muncul dari
media tersebut seperti mengirimkan pesan dari si pemilik media.
Ada jargon yang mengatakan "siapa yang menguasai informasi akan menguasai
dunia". Jargon ini menurut saya banyak benarnya dan mesti diperhatikan
esensinya kaitannya dengan keberadaan media. Kebutuhan masyarakat saat
ini akan kehadiran media sudah sangat besar. Sehari saja tidak mengikuti
berita dari media maka kita akan ketinggalan buanyak sekali informasi,
dan efeknya kita jadi tidak gaul manakala orang-orang disekitar kita
membicarakan hal2 tersebut. Media sudah terasa menjadi kebutuhan pokok
masyarakat. Hal inilah yang dimanfaatkan para pemilik media untuk
mengarahkan dan menggiring opini dari masyarakat sesuai dengan
kepentingan para penguasa media.
Akhirnya
kita bisa mengerti dan menyadari mengapa sebuah peristiwa seperti
bencana diatas dapat dipolitisi dan membuat masyarakat yang baru terkena
bencana malah menjadi emosi. Apalagi kalo melihat kondisi politik yang
lagi memanas di ibukota negara tersebut. Masyarakat kita sekarang sangat
mudah emosi dan marah. disinilah seharusnya peran media massa untuk
ikut berjuang memberikan informasi yang bisa mendinginkan dan
menyejukan. Bukannya malah menjadi pihak yang menyulut ataupun bahkan
membakar emosi masyarakat. Dan pada akhirnya pihak yang punya kepentngan
dan pihak lain yang senang dengan kekacauan yang muncul akan tertawa
terbahak-bahak dan tepuk tangan. Mari selamatkan masyarakat kita dari
informasi yang menyesatkan.
Masyarakat kita terbakar atau di bakar ?
apakah media berperan ?
tergantung dari cara kita melihatnya dari kepentingan kita
Penulis : Budhi Sulistyawan
Saya sering nonton beberapa acara Talkshow di TVOne yang menurut saya jauh lebih menarik ketimbang sinetron atau acara lawak murahan yang ditayangkan stasiun TV lainnya.
ReplyDeleteDari pengamatan saya sejauh ini, beberapa pembicara kadang bicara terlalu pedas bahkan terkesan provokatif (khususnya bagi mereka yang mudah ter-provokasi).
Saran saya buat teman2: pilihlah acara dengan bijak dan menontonlah dengan cerdas.. jangan mudah ter-provokasi..
yup, bener bgt Pak, karena itu saya jarang nonton tipi :P
Deletetapi emang sih..TVOne beberapa kali bikin berita rada provokatif. Saya masih ingat pas kasus Century dulu..
ReplyDeleteMending jangan banyak nonton TV kalo ternyata banyak mudharatnya daripada faedahnya!
Kita se-ide mbak, mending baca buku ya sama ngeblog hehe
Deletebetul! nge-blog bs tambah ilmu dan tambah silaturahmi ya? :D
Deleteyup..betul banget mbak :P
Deletesaya jadi teringat seorang teman yg profesinya sebagai jurnalis. moto media adalah "bad news is good news".
ReplyDeletekalo dipikir2 memang faktanya begitu.
so, pandai2lah memilah dan memilih informasi yang kita terima.
Iya, memang begitu adanya mas, penonton yg kudu bijak memilih tontonan
DeleteWalaupun berjuta kali dikatakan bahwa ... pemilik / pengelola media bersikap profesional dan propporsional ...
ReplyDeletenamun tetap saja ...
yang tertayang ... yaaaaaa ... demikian adanya ...
Saya pun kalau punya media ... tentu akan saya arahkan sesuai dengan selera saya kan ? saya kan juga punya idealisme ! (dan tujuan juga tentu ...)(juga kesenangan .... )
Salam saya
(keren banget da ah komen gue ... kayak yang ngerti-ngerti aja)
hahaha saya suka...juga kesenangan *sambil menerawang liar ala Om Nh
Deleteiya yah klo liat tayangan TV huh kebakaran melulu apalgi setiap lebaran pasti begni inget bgd tahun kemrin juga, ada yang kebanjiran malah eh..
ReplyDeleteyg pasti kadang beritanya di TV terlalu berlebihan. makannya skrang mau nonvi ya agak males.. britanya menakutkan.
mdingan ga usah nonvi beneran. BERLEBIHANNYA ITU LHO iya apalagi TV ONE. huuu
memang berlebihan ya mbak, pemberitaan tipi2
Deletehhmm iya kadang memang berlebihan..dan kesan yg ditimbulkan jd provokasi..
ReplyDeleteiya mbak, provokasi tanpa memikirkan efeknya
DeleteMedia selalu menyajikan sesuatu yang memiliki nilai jual jeng.
ReplyDeleteJika seseorang ngomongnya datar2 saja gak akan diwawancarai oleh TV deh ha ha ha ha.
Lihat saja, ada Profesor tua yang suka membusuk-busukkan suatu instansi yang akhirnya diserang balik oleh orang lain dan mingkem.
Kalau ada orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain segera serang balik, jangan malah di keploki entar malah menjadi-jadi.
Salam hangat dari Surabaya
Hahaha gitu ya Dhe, malah gelutan ntar Dhe
DeleteSalam Tak Kalah Hangat dari Semarang Dhe :)
Banyak banget sekarang kebakaran yaa mbak es, turut berduka.
ReplyDeletemakanya orang tua bilang, jangan main api nanti kebakaran, kan tiap apah yang dikerjakan pasti ada konsekuensinya yaa mbak :D
Eeh iyaa dapet award liesteb dari niar lho mbak plus ketiban peernya , di liat di http://niarningrum.blogspot.com/2012/08/ngerjain-peer-dapet-award.html
Iya, sedih ya dengernya
DeleteAq udah baca, tapi belum tak garap hehe
kalau berita sih seperti itu ya.... menurut saya. nah kita yagn harus pinter pinter deh menyaringnya..
ReplyDeletetapi memang buat sebagian orang ada yang mudah tersulut.. memang masih butuh banyak edukasi. semoga tidak ada yang buruk terjadi... think positive.
Iya Pak,positif thinking memang dibutuhkan saat ini
DeleteSaya pernah bekerja menjadi jurnalis di salah satu media koran terbesar di Indonesia..
ReplyDeletePada dasarnya semua media punya kepentingannya sendiri, kalau media Islam tujuannya pasti dakwah, kalau media yang dimiliki oleh politikus pasti ada tujuan politiknya..
Kalau media yang murni bisnis ya pasti nyari duit aja, terserah negara mau kacau balau gimana..
Terbakar atau dibakar bukanlah pilihan, keduanya terjadi..
Masyarakat dibakar untuk tujuan media, masyarakat juga mau terbakar karena masyarakat Indonesia rata2 masih bodoh..
Masyarakat kita punya pengetahuan media yang sangat rendah, lihat bagaimana masyarakat kita dengan mudahnya terprovokasi oleh isu2 agama dari media Arrahmah yang sebenarnya kualitasnya rendah dan bahkan terbukti menipu..
Begitu juga dengan media politik yang jelas2 punya partai tapi masih dipercaya..
Kunci terbakar atau tidak, bukan pada media karena media selalu punya kepentingan, pemerintah dan masyarakat lah yang menjadi kontrol, kalau beritanya ga logis ya jangan diterima, lama2 juga media bakalan bangkrut..
Wah, komentar dari jurnalis nih, berarti kita harus lebih bijak menyikapi berita di media ya mbak :)
Deletedirumahku chanel TVone dihilangkan loh mbak hehehe. mbak aku mau posting kopdaran kita fotonya boleh tayang tidak?
ReplyDeleteklo metro gimana mbak?
Deletebukannya mereka itu 11-12? :D
Mosok mbak :P
DeleteBoleh boleh, numpang narsis di blog nya mbak Lidya hehe
wah, mbak niq ada maksud apah inih :)
Mass Media juga mempunyai peran dalam pembangunan pikiran kita, namun itu semua kembali pada pola pikir Kita sendiri... :)
ReplyDeleteHadir di sini, share: MP3 Kisah Inspiratif Bag. Akhir, bonus: Ebook Motivasi, silahkan direview Sob,,, Thanks...
Iya Mas... semuanya kembali ke kita ya
DeleteMemang problematis mbak....
ReplyDeleteKalo menurut saya, sebaiknya mass media, baik elektronik maupun cetak sebaiknya bisa berperan sebagaimana "pegadaian"
bukan bermaksud untuk menggadaikan barang, tetapi untuk menyelesaikan masalah tanpa masalah :D
hahaha apik apik Mas, bukan malah menyelesaikan masalah "dengan" masalah ya :P
Deletejadi inget pelajaran kuliah, manusia digigit anjing = bukan berita, anjing digigit manusia = berita
ReplyDeleteasalkan jangan kejadian sesungguhnya manusia digigit anjing diubah jadi anjing digigit manusia ya, menyesatkan itu mah
hahaha..hal yang menyesatkan harus dihentikan lo mbak :P
Deletesy udah lama gak nonton media mbak.. termasuk tipiwan.. terlalu ngomporin..
ReplyDeleteiya mbak, gak bagus juga buat ke2nai ya
Deleteawalnya terbakar tapi lalu jadi dibakar untuk kepentingan golongan, eh atau memang dari awal sudah dibakar untuk kepentingan golongan? ah jadi bingung ... memang harus pintar2 memilah agar tidak ikut terbakar suasana :D
ReplyDeleteasal jangan ikut bakar2an ya :) kalo bakar ikan beda cerita mah hehe
DeleteMedia harus bisa bijak, bukan hanya mengejar rating atau oplah
ReplyDeleteitu idealnya mbak, tapi kenyataan tidak sesuai harapan kita yah, semoga ke depannya media bisa lebih baik :)
DeleteJarang nonton tv. Enakan bewe.. :)
ReplyDeletebetul betul betul :P
Deletega suka nonton berita apalagi klo tentang kebakaran !
ReplyDeletemending kartun ajjah hahaha :D
hahaha sesama pecinta kartun ya dea :P
Delete